Senin, 27 Juni 2016

Suaminya Mau Menceraikannya, 3 Hari Kemudian Sang Istri Mengeluarkan "Catatan Cerai" dan Ini Respon Suaminya!!

Pasangan ini telah menikah selama 10 tahun, 14 tahun lalu istrinya tidak mempedulikan keluarganya yang menolak hubungan mereka akhirnya ikut suaminya pergi ke kota lain. Waktu itu suaminya sangat miskin, kedua orang tuanya juga sakit-sakitan. Wanita ini di tengah kondisi yang begitu sulit, menemani dan mendukung suaminya. 10 tahun kemudian, suaminya berselingkuh dan mau menceraikan wanita ini. Asalkan wanita ini setuju, semua harta dan anak akan diberikan padanya.
3 hari kemudian, wanita ini menuliskan catatan cerai pada suaminya, isinya seperti ini:
1. 10 tahun pernikahan, baju tidurmu ganti 3 kali, sendalmu ganti 4 kali, sepatumu berlubang 21 kali, karena kamu menghabiskan sebagian besar waktumu di luar mencari uang, baru ada perempuan yang bisa menyukai kamu yang berhasil.
2. 10 tahun ini, aku mengganti baju tidur 10 kali, sandal 11 kali, dan sepatuku 16 kali. Aku merusak banyak sepatu, karena waktuku banyak di rumah mengurus rumah tangga dan anak-anak, tapi waktuku berjuang di luar sana bersamamu juga nggak sedikit, kini aku jadi wanita tua yang nggak menarik.
3. 10 tahun ini, harga dirimu bertambah, kamu berhasil jadi lelaki yang dewasa, tentu banyak wanita cantik yang mencarimu.
4. Aku kehilangan masa mudaku 10 tahun ini, kemungkinanku untuk menikah lagi setelah bercerai hanya 1%, orang yang bisa tertarik sama aku sangatlah sedikit.
5. Dalam 10 tahun ini, kamu yang begitu sibuk hanya pernah masak nasi 26 kali saja.
6. Dalam 10 tahun ini, 365 hari dalam setahun, sehari tiga kali aku menyiapkan makan untukmu.
7. Melahirkan seorang anak membutuhkan 10 bulanku, dan mendidiknya menghabiskan 10 tahunku.
8. Melahirkan anak, kamu hanya perlu 10 menit saja, lalu kamu bisa memberikan nama keluargamu padanya.
9. 10 tahun ini, aku dan keluargamu hidup harmonis dan tidak bertengkar.
10. Sedangkan kamu 10 tahun ini tidak pernah sekalipun memanggil orang tuaku ayah atau ibu. Sewaktu miskin, kamu bilang orang tuaku tidak setuju kita bersama, jadi tidak mau memanggil. Kini kamu punya uang, kamu bilang kamu tidak takut mereka lagi jadi kamu tidak memanggil.
Kalau kamu membaca habis catatan ini, kamu bisa menatap mataku dan berkata mau menceraikanku, aku akan memenuhi permintaanmu.
Sejak saat itu suaminya tidak pernah lagi berkata ingin menceraikannya, melainkan pulang ke rumah lebih pagi dan membantu istrinya memasak dan membersihkan rumah. Catatan pernikahan ini adalah perjalanan kedua insan membangun hubungan mereka, ada pahit dan ada manis. Namun semuanya harus dari kedua belah pihak. Kamu harus belajar bersyukur dan tidak menyakiti pasanganmu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.